Friday, September 14, 2018

Sebelum Perjalanan Menuju Rumah


Rasa lelah teramat
Hilang,
Ketika sempat melihat bintang ,
Ia mendekat,
memberikan pelukan hangat & kecupan manis dengan sinarnya ..

Ah, sungguhhhh  ..
Hati ini tak ingin mengakhirinya ..

Singkat ,

Namun , cukup membuatku tersenyum sepanjang perjalanan menuju rumah

Tuhan ....
Biarlah bintang slalu hadir dengan keindahan cahaya nya, menerangi kala gelap


Semakin dalam lagi sinar itu menembus dinding hati ,

Sungguh aku tak ingin mengakhirinya ...


Dariku, yang mencintaimu dalam diam
Di sela dinginnya malam
Berpura pura dan memerankan setiap naskah skenario

Sunday, September 9, 2018

Menaruh hati di atas ketidakpastian


Ketidaktegasan adalah sesuatu yang ada di antara kau & aku.

Suatu kesalahankah jika hatiku berharap lebih setiap kali kau menyandarkan kepala lelahmu di bahuku ?

Kau memang mahir menuai harapan di hatiku,

Menaruh harapan padamu seakan menggenggam duri - duri di batang mawar, membuatku berdarah.

Tapi aku tak kunjung pergi. Bak orang dungu, aku bisikkan lagi kata - kata rindu,

menitipkannya di sela malam,

sebelum rindu itu terlampir pagi hari di depan pintu kamarmu.

Kau tersipu, membalas rinduku dengan senyuman .

Ya .. sebatas senyuman.

Aku tidak pernah tau dimana sebenar - benarnya perasaanmu bermukim.

Menyayangimu adalah soal keikhlasan. Bukan keikhlasan untuk terus - terusan diberi harapan semu,

melainkan keikhlasan untuk menyadari bahwa memang seharusnya kau berhak bahagia.

Urusan apakah aku yang membuatmu bahagia atau bukan, itu tidak jadi soal.

Aku harap hari ini kau baik - baik saja. Aku harap kau mengerti arti diamku. Jangan risau.

Aku sudah dan akan selalu berpura - pura tersenyum , hehe..



Menaruh hati di atas ketidakpastian sikap sama saja dengan menaruh tangan di tangan seseorang yang sama sekali tidak ingin menggenggam .

Lirih

Berjalan mengikuti jalur tanpa tau arah kemana tiba disebuah kedai dengan kesunyian, tak ada pengunjung lain nya  tempat yang manis...